Ketika Anda berkunjung ke klinik ortopedi Jakarta untuk pertama kalinya, Anda barangkali belum punya gambaran sama sekali apa yang akan diperiksa oleh dokter spesialis ortopedi nantinya. Jika Anda mengalami hal serupa, simak artikel berikut ini, agar Anda punya gambaran lebih jelas tentang apa pemeriksaan yang akan dilakukan dokter pada sesi konsultasi ortopedi. Selamat membaca!
Pemeriksaan Riwayat Medis
Anda perlu persiapkan diri dengan berbagai pertanyaan yang tak hanya menyinggung soal masalah medis yang Anda alami saat ini, tapi juga riwayat medis Anda secara keseluruhan. Oleh karena itu, siapkan diri Anda dengan informasi lengkap termasuk riwayat medis komprehensif, bahkan jika Anda punya riwayat medis yang terlihat tidak berkaitan langsung dengan masalah ortopedi.
Apabila Anda pernah mengalami cedera yang Anda rasa memengaruhi kondisi yang Anda alami saat ini, pastikan Anda membahasnya dengan dokter ortopedi juga. Dan untuk membantu dokter melakukan diagnosis, dokter juga akan mengajukan pertanyaan lengkap mengenai masalah medis yang Anda alami saat ini.
Di samping itu, Anda juga bisa mengajukan pertanyaan ke dokter ortopedi. Dengan demikian, Anda dan dokter akan bekerja sama dalam memilih apa jenis perawatan dan pengobatan yang ideal untuk mengatasi masalah medis Anda, sekaligus perawatan dan pengobatan yang nyaman bagi Anda. Di samping itu, pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan juga akan bisa membantu Anda memahami kondisi yang sedang Anda alami saat ini.
Tes Fisik
Dokter juga akan meminta Anda untuk melakukan tes fisik untuk menilai kemampuan pergerakan tubuh, refleks, hingga kondisi kulit. Misalnya dalam kondisi Anda mengalami sakit lutut, dokter akan menggunakan alat seperti protractor untuk mengukur seberapa jauh Anda bisa meluruskan kaki dan menekuk lutut.
Tes atau pemeriksaan fisik biasanya juga meliputi pengamatan pada pergerakan Anda saat berjalan kaki, duduk, berdiri, naik tangga, membungkuk ke depan atau belakang, maupun gerakan-gerakan lain yang terbilang basic. Pemeriksaan ini biasanya akan membantu dokter ortopedi dalam mengonfirmasi diagnosis yang dimiliki.
X-ray dan Lainnya
X-ray bisa menunjukkan beragam jenis kondisi yang sebenarnya dialami tubuh, termasuk perubahan bentuk maupun ukuran bagian tubuh tertentu. Misalnya penyempitan atau penebalan sendi lutut, Selain itu, tes ini juga bisa menunjukkan jika bentuk tulang keliru, dan sebagainya.
Biasanya, dokter ortopedi akan menggunakan X-ray dan MRI bersamaan dengan pemeriksaan fisik. Tujuannya adalah untuk memahami kondisi tubuh Anda dengan lebih baik dan menyeluruh, serta memastikan jika ada komplikasi lainnya. Misal adanya infeksi pada tendon.
Terkadang, tes tambahan bisa jadi dibutuhkan untuk membantu dokter ortopedi mengonfirmasi diagnosisnya. Tes tambahan tersebut bisa termasuk tes dara, urin, atau cairan sendi, yang bisa membantu mengidentifikasi jenis artristis tertentu.
Pemeriksaan Riwayat Medis
Anda perlu persiapkan diri dengan berbagai pertanyaan yang tak hanya menyinggung soal masalah medis yang Anda alami saat ini, tapi juga riwayat medis Anda secara keseluruhan. Oleh karena itu, siapkan diri Anda dengan informasi lengkap termasuk riwayat medis komprehensif, bahkan jika Anda punya riwayat medis yang terlihat tidak berkaitan langsung dengan masalah ortopedi.
Apabila Anda pernah mengalami cedera yang Anda rasa memengaruhi kondisi yang Anda alami saat ini, pastikan Anda membahasnya dengan dokter ortopedi juga. Dan untuk membantu dokter melakukan diagnosis, dokter juga akan mengajukan pertanyaan lengkap mengenai masalah medis yang Anda alami saat ini.
Di samping itu, Anda juga bisa mengajukan pertanyaan ke dokter ortopedi. Dengan demikian, Anda dan dokter akan bekerja sama dalam memilih apa jenis perawatan dan pengobatan yang ideal untuk mengatasi masalah medis Anda, sekaligus perawatan dan pengobatan yang nyaman bagi Anda. Di samping itu, pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan juga akan bisa membantu Anda memahami kondisi yang sedang Anda alami saat ini.
Tes Fisik
Dokter juga akan meminta Anda untuk melakukan tes fisik untuk menilai kemampuan pergerakan tubuh, refleks, hingga kondisi kulit. Misalnya dalam kondisi Anda mengalami sakit lutut, dokter akan menggunakan alat seperti protractor untuk mengukur seberapa jauh Anda bisa meluruskan kaki dan menekuk lutut.
Tes atau pemeriksaan fisik biasanya juga meliputi pengamatan pada pergerakan Anda saat berjalan kaki, duduk, berdiri, naik tangga, membungkuk ke depan atau belakang, maupun gerakan-gerakan lain yang terbilang basic. Pemeriksaan ini biasanya akan membantu dokter ortopedi dalam mengonfirmasi diagnosis yang dimiliki.
X-ray dan Lainnya
X-ray bisa menunjukkan beragam jenis kondisi yang sebenarnya dialami tubuh, termasuk perubahan bentuk maupun ukuran bagian tubuh tertentu. Misalnya penyempitan atau penebalan sendi lutut, Selain itu, tes ini juga bisa menunjukkan jika bentuk tulang keliru, dan sebagainya.
Biasanya, dokter ortopedi akan menggunakan X-ray dan MRI bersamaan dengan pemeriksaan fisik. Tujuannya adalah untuk memahami kondisi tubuh Anda dengan lebih baik dan menyeluruh, serta memastikan jika ada komplikasi lainnya. Misal adanya infeksi pada tendon.
Terkadang, tes tambahan bisa jadi dibutuhkan untuk membantu dokter ortopedi mengonfirmasi diagnosisnya. Tes tambahan tersebut bisa termasuk tes dara, urin, atau cairan sendi, yang bisa membantu mengidentifikasi jenis artristis tertentu.
0 Komentar